Lana, ibu muda yang mempunyai bayi usia 8 bulan tampak kewalahan saat mengasuh anaknya yang baru berusia 8 bulan. Anaknya sangat aktif atau beberapa dokter mengistilahkan sebagai bayi “overaktif” ini tampak tidak bisa diam saat terbangun baik di tempat tidur atau digendong. Semakin mencemaskan ketika beberapa kali anaknya sering terjatuh dan kepala sering terbentur dinding atau benda di sekitarnya. Ternyata bayi “Over aktif” ini sering mengalami hipersensitif atau alergi saluran cerna. Terhadap perilaku itu si ibu muda tersebut khawatir, normalkah bayinya ?
Gerakan bayi yang aktif adalah hal yang biasa karena hampir sekitar 30% bayi mengalami gerakan motorik yang berlebihan atau bisa disebut “over aktif”. Meski perilaku ini sebagian besar dianggap normal atau tidak ada kelainan pada bayi. Dalam pengamatan jangka panjang sebagian besar bayi ternyata normal. Meski sebagian besar kasus bayi “over aktif” normal, bila dibiarkan dalam jangka panjang biasanya juga disertai beberapa keluhan perilaku lainnya saat usia bayi bertambah. Gangguan yang bisa terjadi adalah seperti emosi tinggi, agresif mudah memukul, mencubit dan menggigit, gangguan tidur, konsentrasi sekolah buruk dan gangguan belajar lainnya.
Meski sebagian besar normal tetapi sebagian kecil lainnya harus lebih diwaspadai karena merupakan salah satu gejala awal dari gangguan perilaku seperti ADHD, Autism atau gangguan perilaku lainnya. Saat usia awal memang tidak mudah untuk membedakan apakah bayi “over aktif” merupakan manifestasi normal atau merupakan gejala awal gangguan perilaku. Meski tidak mudah untuk memastikan apakah bayi normal atau tidak, tetapi ada beberapa karakteristik tertentu yang bisa digunakan. Bila bayi saat bertemu orang baru atau suasana baru awalnya diam dulu dan mengamati sekitarnya sejenak tanpa aktifitas biasanya bayi dalam batas normal. Namun bila dalam keadaan seperti itu bayi langsung aktif tidak bisa diam harus diwaspadai.
Karakteristik Bayi “Over Aktif”
Bayi “over aktif” biasanya sangat aktif dan tidak bisa diam. Tanda dan gejala bayi yang sangat aktif dapat dikenali sejak dalam kandungan dan bayi usia muda di antaranya adalah:
- Sejak dalam kehamilan dalam perut saat usia kehamilan 5 bulan bayi sudah banyak bergerak dengan trendangan sangat kuat terutama saat malam hari
- Usia kurang 1 bulan sudah bisa miring atau membalikkan badan.
- Usia kurang 6 bulan Tangan dan kaki bergerak berlebihan, tidak bisa diselimuti (“dibedong”).
- Head banging atau Kepala sering digerakkan secara kaku ke belakang, sehingga posisi badan bayi “mlengkung” ke luar. Saat usia di bawah 6 bulan, dalam keadaan seperti ini mata bayi sering melirik ke atas
- Bila digendong tidak senang dalam posisi tidur, tetapi lebih suka posisi berdiri.
- Usia lebih 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering bergerak atau sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur benturkan kepala.
- Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala.
- Sering kebentur kepala tempat tidur atau dinding di tempat tidur
- Saat terbangun perilaku “ekploratif tinggi”. Semua yang dihadapannya diraih, dipegang dan sering langsung masuk mulut.
- Kebiasaan memasukkan mulut bayi di atas usia 3 bulan adalah normal, tetapi pada bayi “over aktif” kebiasaan ini berlebihan. Kadang sampai ke dua tangan bahkan salah satu kaki dimasukkan ke mulut.
Deteksi dini autism, ADHD atau gangguan perilaku lainnya
Bayi “overaktif” dicurigai bukan sebagai sesuatu yang normal bila disertai gejala awal gangguaj perilaku lainnya. Ada beberapa gejala yang harus diwaspadai resiko Autism, ADHD atau gangguan perilaku lainnya terlihat sejak bayi atau anak menurut usia :
- Usia 0-6 bulan: Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis), Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik, Tidak “babbling”, Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu, Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan (kontak mata adalah pandangan bayi dalam waktu yang cukup terhadap orang yang ada di hadapannya atau bila diajak komunikasi verbal)
- Usia 6 – 12 bulan : Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis), Tidak “babbling”, Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan, Tidak ditemukan senyum sosial, Tidak ada kontak mata, Kemampuan bicara menurun yang sebelumnya sering ngoceh, menyebut papa mama tetapi suara tersebut menghilang.
- Usia 12- 18 bulan : Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-da), Tidak bisa mengeluarkan 5 kata dalam usia 15 bulan, Tidak tertarik pada boneka, Memperhatikan tangannya sendiri. kontak mata semakin memburuk
Mudah jatuh Dari tempat Tidur
Penelitian yang dilakukan oleh Judarwanto W menunjukkan bahwa dari 120 bayi yang jatuh dari tempat tidur sebagian besar atau sekitar 102 bayi mempunyaki karakter bayi yang sangat aktif. Yang unik sebagian besar penderita atau 98 bayi tersebut mengalami hipersensitif atau alergi saluran cerna. Hal ini diperkuat saat terjatuh biasanya anak sedang mengalami gangguan hipersensitif saluran cerna dan gangguan alergi lainnya seperti hipersensitif kulit, nafas grok-grok (hipersensitif bronkus) dan lainnya.
Karena sangat aktif pada sebagian kasus bahkan dapat melewati bantal atau guling yang diharapkan menjadi penghalang di tempat tidur agar tidak jatuh. bahkan sebagian bayi dapat melewati kaki orangtua saat berada di tempat tidur. Meski pernah jatuh ternyata 40% kasus ternyata berulang lebih dari 2 – 5 kali jatuh sebelum usia 2 tahun. Umur kejadian jatuh paling sering psaat usia 6 bulan hingga 1 tahun.
Bayi yang sangat aktif sering dialami oleh bayi dengan riwayat hipersensitif dan alergi khususnya saluran cerna. Kaitan itu terjadi karena ternyata bayi atau anak yang mempunyai hipersensitif saluran cerna ternyata dapat merangsang sensitifitas susunan saraf pusat sehingga menimbulkan berbagai manifestasi khususnya membuat anak sangat lincah dan sangat aktif. Teori “Gut-Brain Axis” menjelaskan hal ini mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. Bayi yang sangat lincah dan tidak bisa diam inilah yang sering mengfakibatkan mudah jatuh dari tempat tidur
Pada bayi yang sangat aktif biasanya juga disertai mempunyai karakter perilaku “eksploratif yang tinggi”. Saat terbangun tangannya selalu meraih apa saja yang ada dihadapannya. Ditarik, dipegang dan sering dimasukkan mulut. Resiko kecelakaan yang seringb terjadi pada kasus seperti ini adalah saat pengasuh atau orangtua menggendong bersmaan dengan membuat minum susu dengan air panas atau mempersiapkan air panas saat mandi. Karena “bayi sangat eksploratif” sering menarik air panas yang ada di hadapannya. Sehingga sebaiknya pengasuh tidak menggendong bayi atau menjauhkannya saat mempersiapkan air panas untuk keperluan bayi.
Alergi dan Hipersensitif saluran cerna
Bayi yang sangat aktif sering dialami oleh bayi dengan riwayat hipersensitif dan alergi khususnya sistem saluran cerna. Sebagian besar penderita alergi atau hipersensitif saluran cerna sering mengalami imaturitas atau ketidak matangan saluran cerna yang bisa berdampak buruk pada tubuh bayi. Kaitan itu terjadi karena ternyata bayi atau anak yang mempunyai hipersensitif saluran cerna ternyata dapat merangsang sensitifitas susunan saraf pusat sehingga menimbulkan berbagai manifestasi khususnya membuat anak sangat lincah dan sangat aktif. Teori “Gut-Brain Axis” menjelaskan hal ini mengapa fenomena tersebut dapat terjadi. Bayi yang sangat lincah dan tidak bisa diam inilah yang sering membuta mudah jatuh dari tempat tidur.
Manifestasi “over aktif” atau gerakan yang sangat aktif ini biasanya akan membaik atau jauh berkurang setelah usia 5-7 tahun. Hal ini diduga terjadi jarena gangguan imaturitas saluran cerna pada anak alergi dan hipersensiti saluran cerna akan membaik setelah usia 5-7 tahun.
Manifestasi klinis penderita bayi dengan gangguan alergi khususnya hipersensitif saluran cerna.
- GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Feses cair, hijau, bau tajam, kadang seperti biji cabe. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.
- Kulit sensitif. Sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.
- Mulut hipersensitif. Lidah sering timbul putih kadang sulit dibedakan dengan jamur (candidiasis) atau memang kadang juga disertai infeksi jamur. Bibir tampak kering atau kadang pada beberapa bayi bibir bagian tengah berwarna lebih gelap atau biru. Produksi air liur meningkat, sehingga sering “ngeces (“drooling”) biasanya disertai bayi sering menjulurkan lidah keluar atau menyembur-nyemburkan ludah dari mulut.
- Napas Berbunyi (Hipersekresi bronkus). Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan )
- Sesak Saat Baru lahir. Sesak segera setelah lahir. Sesak bayi baru lahir hingga saat usia 3 hari, biasanya akan membaik paling lama 7-10 hari. Disertai kelenjar thimus membesar (TRDN (Transient respiratory ditress Syndrome) /TTNB). BILA BERAT SEPERTI PARU-PARU TIDAK MENGEMBANG (LIKE RDS). Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara teori tidak mungkin terjadi paru2 yang belum mengembang. Paru tidak mengembang hanya terjadi pada bayi usia kehamilan < 35 minggu) Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asma (sering batuk/bila batuk sering dahak berlebihan )sebelum usia prasekolah. Keluhan ini sering dianggap infeksi paru atau terminum air ketuban.
- Hidung Sensitif. Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
- Mata Sensitif. Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi atau kedua sisi.
- Keringat Berlebihan. Sering berkeringat berlebihan, meski menggunakan AC keringat tetap banyak terutama di dahi
- Berat Badan Berlebihan atau kurang. Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun). Sebaliknya terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan, karena makan dan minum berkurang
- Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat.
- Gangguan Hormonal. Mempengaruhi gangguan hormonal berupa keputihan/keluar darah dari vagina, timbul jerawat warna putih. timbul bintil merah bernanah, pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema toksikum) atau papula warna putih
- Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan. Pada bayi berusia di atas 6 bulan dengan keluhan sering mual, BAB ngeden atau sulit, BAB > 3 kali seringkali mengakibatkan kesulitan makan atau makan hanya sedikit yang mengakibatkan gangguan kenaikkan berat badan dan sering mengalami daya tahan tubuh menurun sejak usia 6 bulan. Pada usia sebelum 6 bulan kenaikkan pesat tetapi setelah usia 6 bulan kenaikkan relatif datar. Pada penderita hipersensitifitas non alergi (non atopi) biasa nya ghangguan berat badan dan sulit makan lebih tidak ringan dan timbul sejak usia sebelum 6 bulan tetapi setelah 6 bulan lebih buruk
- PROBLEM MINUM ASI : minum berlebihan, berat berlebihan karena bayi sering menangis dianggap haus. Haus palsu adalah tampilan bayi sering menangis, mulutnya sering seperti mau ngempeng atau mencari puting tampak sucking refleks berlebihan dirangsang pipinya sedikit sudah seperti mencari puting. Hal itu belum tentu karena haus atau bukan karena ASI kurang. Pada bayi alergi yang sering rewel seringkali saluran cernanya sedikit sakit sehingga bila ada perasaan tidak nyaman bayi akan sering seperti ngempeng atau minta digendong. Sering menggigit puting sehingga luka. Minum ASI sering tersedak, karena hidung buntu dan napas dengan mulut. Minum ASI lebih sebentar pada satu sisi,`karena satu sisi hidung buntu, jangka panjang bisa berakibat payudara besar sebelah.
- Saluran kencing. Kencing warna merah atau oranye (orange) denagna sedikit bentukan kristal yang menempel di papok atau diapers . Hal ini sering dianggap inmfeksi saluran kencing, saat diperiksa urine seringkali normal bukan disebabkan karena darah.
- Gizi Ganda Dapat terjadi resiko gizi ganda. Sebagian anak sulit makan dan sebagian anak lainnya makan berlebihan sehingga cenderung obesitas.
- Daya tahan tubuh yang menurun Beberapa bayi mengalami daya tahan tubuh yang menurun, sehingga anak mudah sakit. Bila sering terjadi batuk, pilek dan demam berulang dalam waktu dekat mudah terjadi komplikasi sinusitus, infeksi telinga (Otitis Media) dan tonsilitis (amandel membesar).
PERILAKU YANG SERING MENYERTAI PADA BAYI “OVER AKTIF”
- GANGGUAN NEURO ANATOMIS : Mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. Gerakan tangan, kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering juling (strabismus). Kejang tanpa disertai ganggguan EEG (EEG normal)
- GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila tidur posisi “nungging” atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur; sulit tidur atau mata sering terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau tba-tiba duduk dan tidur lagi,
- AGRESIF MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut orang yang menggendong. Sering menarik puting susu ibu dengan gusi atau gigi, menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering menggigit puting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam mulut. Tampak gampang seperti gemes atau menggeram
- GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan terhadap sesuatu aktifitas bermain, memainkan mainan, bila diberi cerita bergambar sering tidak bisa lama memperhatikan. Bila minum susu sering terhenti dan teralih perhatiannya dengan sesuatu yang menarik tetapi hanya sebentar
- EMOSI MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering terburu-buru tidak sabar. Sering berteriak dibandingkan mengoceh terutama saat usia 6 bulan
- GANGGUAN MOTORIK KASAR, GANGGUAN KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI : Pada POLA PERKEMBANGAN NORMAL adalah BOLAK-BALIK, DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI DAN BERJALAN sesuai usia. Pada gangguan keterlambatan motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 – 8 bulan tidak duduk dan merangkak, setelah usia 8 bulan langsung berdiri dan berjalan.
- GANGGUAN ORAL MOTOR: KETERLAMBATAN BICARA: Kemampuan bicara atau ngoceh-ngoceh hilang dari yang sebelumnya bisa. Bila tidak ada gangguan kontak mata, gangguan pendengaran, dan gangguan intelektual biasanya usia lebih 2 tahun membaik. GANGGUAN MENGUNYAH DAN MENELAN: Gangguan makan makanan padat, biasanya bayi pilih-pilih makanan hanya bisa makanan cair dan menolak makanan yang berserat. Pada usia di atas 9 bulan yang seharusnya dicoba makanan tanpa disaring tidak bisa harus di blender terus sampai usia di atas 2 tahun.
- IMPULSIF : banyak tersenyum dan tertawa berlebihan, lebih dominan berteriak daripada mengoceh.
Penanganan
- Harus dipastikan apakah gerakan “over aktif” tersebut normal atau tidak normal. Bila disertai gangguan awal Autism atau gangguan perilaku lain yang seperti disebutkan di atas maka sebaiknya harus segera dikonsultasikan kepada dokter ahli
- Bila tidak disertai tanda bahaya gangguan perilaku orang tua tidak perlu cemas dan kawatir. Tetapi dalam keadaan normal juga jangan diremehkan dan dibiarkan dalam jangka panjang. Meski sebagian besar kasus bayi “over aktif” normal, bila dibiarkan dalam jangka panjang biasanya juga disertai beberapa keluhan perilaku lainnya seperti emosi meningkat, agresif mudah memukul, mencubit dan menggigit, gangguan tidur, konsentrasi sekolah buruk dan gangguan belajar lainnya.
- Bila terdapat manifestasi alergi dan hipersensitif saluran cerna harus cepat ditangani dan jangan dibiarkan dan diangga biasa dalam jangka panjang. Sebaiknya harus dicari penyebabnya mengapa gangguan tersebut terjadi. Bila masih belum terdekteksi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli.
supported by
CHILDREN GRoW UP CLINIC Yudhasmara Foundation Inspirasi Orangtua, Tumbuhkan Anak Semakin Sehat, Kuat dan Cerdas CHILDREN GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 CHILDREN GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, phone (021) 44466103 email : http://childrengrowup.wordpress.com
WORKING TOGETHER SUPPORT FOR STRONGER, SMARTER AND HEALTHIER CHILDREN BY EDUCATION, CLINICAL INTERVENTION, RESEARCH AND NETWORKING INFORMATION. Advancing of the future pediatric and future parenting to optimalized physical, mental and social health and well being for fetal, newborn, infant, children, adolescents and young adult . Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
CHILDREN GRoW UP Information Education Network.