Kekerasan Mengerikan Pada Adit dan Dampaknya
Seorang bocah laki-laki, Adit (6) ditemukan di kebun sawit, Riau, Minggu (15/12) lalu. Menurut keterangannya ia mengalami kekerasan fisik, dia dibuang oleh ibu dan pamannya. Banyak bekas luka di tubuh dan wajahnya, seperti luka sayat di mulut dan lidah. Alat kelaminnya juga ada bekas luka yang menurutnya digunting oleh sang ibu.Kekerasan yang luar biasa tersebut akan berdampak buruk pada anak baik jangka pendek ataupun jangka panjang. Kekerasan dalam bentuk apa pun yang dialami anak tentu membawa dampak. Selain stres dan depresi, kekerasan yang dialami juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara psikis maupun fisik. Dampak yang dialami anak berbeda-beda, tergantung dari jenis kekerasan yang mereka alami dan cara mereka menerima tindak kekerasan tersebut.
Seorang anak yang diperkirakan berusia 6 tahun ditemukan warga di perkebunan kelapa sawit dengan kondisi penuh luka siksaan di sekujur tubuhnya. Warga pun langsung membawa anak malang ini ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Kuat dugaan anak tersebut mendapat siksaan sebelum dibuang orangtuanya. Bocah bernama Adit yang diperkirakan berusia 6 tahun ini ditemukan warga di kebun kelapa sawit milik PTPN V Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu iau dengan kondisi sangat mengenaskan. Seluruh tubuhnya terdapat luka yang diduga disiksa oleh orangtuanya sebelum dibuang ke areal perkebunan. Tidak hanya menyiksa, pelaku juga menggunting mulut dan lidah korban dan menyayat kemaluan korban. Menurut pengakuan Adit kepada Dahniar, warga yang pertama kali menemukannya, dirinya kerap mendapatkan siksaan dari sang ibu dan pamannya. Ini terlihat dari banyaknya bekas luka yang terdapat di sekujur tubuh Adit. Kini tim dokter Rumah Sakit Umum Bangkinang masih melakukan perawatan terhadap luka yang diderita Adit. Akibat luka di lidah dan mulut, korban juga kesulitan untuk memasukkan makanan ke mulut.
Dampak Buruk Kekerasan Pada Anak
- Anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tua atau orang terdekatnya biasanya mental anak tersebut akan terganggu karena trauma yang dia alami. Hal tersebut bisa terjadi karena ia tidak merasa aman, ia takut semua orang akan melakukan hal yang sama pada dirinya.
- Efek yang akan timbul pada anak tersebut mungkin ada anak yang menjadi negatif dan ada yang sulit menjalin relasi dengan individu lain dan ada pula yang timbul rasa benci yang luar biasa terhadap dirinya sendiri dan orang lain
- Jangka waktu yang panjang anak yang mengalami kekerasan fisik dari orang tuanya atau orang terdekatnya, bisa menjadi sosok yang kejam, tertekan, tidak percaya diri, dan merasa tidak disayang. Hal ini karena ia merasa tidak aman dan merasa orang-orang akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ibunya lakukan, karena ia pernah mengalami pengalaman yang traumatis.
- Anak yang memiliki pengalaman buruk dengan perlakuan kasar dari orangtuanya, berpotensi dapat melakukan hal yang sama terhadap keturunannya kelak. Tanpa sadar, mereka meniru sisi brutal dari orangtuanya, seperti saat tindak kekerasan terjadi. Karena meniru, anak bisa melakukan hal yang sama pada keturunannya kelak. Yang jelas, perkembangan kepribadian psikis anak akan terganggu. Mereka juga akan menjadi sangat agresif dan marah kepada lingkungan karena yang dia alami adalah sesuatu yang negatif. Contoh kekerasan memengaruhi kejiwaan seseorang adalah penguasa Nazi dan pembunuh berdarah dingin, Adolf Hitler. Hitler mengalami kekerasan dari ayahnya sejak usia 7 tahun. Sang ayah sangat membenci Hitler karena menganggapnya anak yang aneh dan antisosial. Pengalaman tersebut ternyata menumbuhkan dendam hingga Hitler tumbuh menjadi manusia yang sangat dingin dan kejamSelain menjadi agresif, anak yang mengalami kekerasan seringkali menjadi orang yang mudah takut, sangat cemas, lemah, sulit bergaul, introvert, tidak percaya diri, merasa tidak aman, hingga depresi. Efek traumatis ini juga dapat membuat prestasi belajar Si Kecil menurun. Selain itu, trauma anak tersebut juga bisa muncul sewaktu-waktu saat ia melihat peristiwa yang sama terjadi pada orang lain..
- Pada dampak kekerasan fisik, biasanya akan meninggalkan bekas lebam, kerusakan fisik, kecacatan, hingga kematian. Sementara, pada kekerasan seksual biasanya menimbulkan trauma sangat mendalam yang memengaruhi masa depan, seperti takut menikah, penyimpangan seksual, atau kasus transgender maupun transeksual saat mereka beranjak dewasa.Namun, tidak semua anak korban kekerasan akan mengalami dampak negatif.
- Dalam beberapa kasus, terdapat anak yang justru mengambil sisi positif dari kejadian yang pernah ia alami. Dari segi kepribadian, anak tersebut memiliki suatu nilai plus dalam dirinya yang membuat dia mencoba untuk bangkit dan mengalami turning point. Jadi, ia tidak mau melakukan hal yang sama. Ia juga melihat akibat-akibat yang dia rasakan, dan ia tidak mau itu terulang dengan anaknya nanti.Selain itu, dampak buruk yang ia pernah rasakan juga bisa menjadi motivasi seorang anak tertentu untuk berprilaku lebih positif dan tidak mau menyakiti orang lain. Untuk mengatasi anak yang sudah terlanjur mengalami trauma, memang diperlukan beberapa pendekatan. Untuk kondisi yang sudah parah, diperlukan terapi psikologis khusus yang ditangani oleh tenaga ahli. Tidak hanya itu, dukungan dan kemauan orangtua untuk berubah juga sangat diperlukan dalam mengatasi masalah ini. Karena sejatinya, perkembangan kepribadian dan karakter seorang anak berawal dan terbentuk dari kehidupan yang ia jalani di rumah. Kehidupan keluarga yang kondusif, memiliki kesempatan lebih besar dalam membentuk pribadi yang baik pada keturunan mereka.
Penanganan
- Untuk menyembuhkan anak yang pernah mengalami kekerasan fisik, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyembuhkan luka fisiknya. Selain itu setelah luka fisknya sembuh anak tersebut harus menyembuhkan traumanya dengan melakukan terapi. Terapinya tergantung seperti apa dia mengalami kekerasan
- Waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkan trauma untuk setiap anak berbeda-beda, tergantung dari kesiapan mental anak tersebut. Apabila anak tersebut memiliki mental yang kuat, butuh waktu beberapa bulan untuk menyembuhkannya. Yang paling penting orang di sekelilingnya harus memberi dukungan.
- Lakukan sosialisasi pada anak yang mengalami kekerasan fisik itu di tempat yang mendukung dan bisa membuatnya merasa aman dengan lingkungannya. Selain itu penting untuk mengajarkan dia bersosialisasi agar dapat menyembuhkan traumanya. Yang paling penting adalah memberikan pemahaman bahwa tidak semua orang akan berlaku sama seperti ibunya.
- Anak harus diberikan segesti bahwa orang-orang di sekitar juga menyayanginya dan tidak akan menyakitinya lagi Apabila orang-orang di sekelilingnya dapat membantunya dan terus memberikan pemahaman kepada anak tersebut, maka bukan tidak mungkin anak itu bisa kembali seperti anak normal pada umumnya.
.
Supported By:
GRoW UP CLINIC JAKARTA Yudhasmara Foundation GRoW UP CLINIC I Jl Taman Bendungan Asahan 5 Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210, phone (021) 5703646 – 44466102 GRoW UP CLINIC II MENTENG SQUARE Jl Matraman 30 Jakarta Pusat 10430, Phone (021) 44466103 – 97730777email : http://growupclinic.com http://www.facebook.com/GrowUpClinic @growupclinic
“GRoW UP CLINIC” Jakarta Focus and Interest on: *** Allergy Clinic Online *** Picky Eaters and Growup Clinic For Children, Teen and Adult (Klinik Khusus Gangguan Sulit Makan dan Gangguan Kenaikkan Berat Badan)*** Children Foot Clinic *** Physical Medicine and Rehabilitation Clinic *** Oral Motor Disorders and Speech Clinic *** Children Sleep Clinic *** Pain Management Clinic Jakarta *** Autism Clinic *** Children Behaviour Clinic *** Motoric & Sensory Processing Disorders Clinic *** NICU – Premature Follow up Clinic *** Lactation and Breastfeeding Clinic *** Swimming Spa Baby & Medicine Massage Therapy For Baby, Children and Teen ***Professional Healthcare Provider “GRoW UP CLINIC” Dr Narulita Dewi SpKFR, Physical Medicine & Rehabilitation curriculum vitae HP 085777227790 PIN BB 235CF967 Clinical – Editor in Chief : Dr WIDODO JUDARWANTO, pediatrician email : judarwanto@gmail.com curriculum vitae : @WidoJudarwanto www.facebook.com/widodo.judarwanto Mobile Phone O8567805533 PIN BB 25AF7035We are guilty of many errors and many faults. But our worst crime is abandoning the children, neglecting the fountain of life. |
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider
Copyright © 2013, GRoW UP CLINIC Information Education Network. All rights reserved